MANUSIA DAN PENDERITAAN
LATAR BELAKANG
Pada dasar nya manusia
dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan
dalam hidup nya. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang
dialami oleh manusia. Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga
yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan
kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang
telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah
penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh
manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi. Penderitaan
merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Karena
penderitaan yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari
suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh
karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat
‘menular’ dari seseorang kepada orang lain.
Semua
orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik,
penderitaan batin, penderitaan materi atau apapun itu, tetapi sikap setiap
orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap
pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima
dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap
itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Ada
satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan
seseorang. Hal yang dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki
mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas
seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang
baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang
baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan
bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. Hal yang paling berbahaya adalah
apabila kita sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi
apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam
diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang
tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya
dan orang tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah
mental sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.
A. Definisi Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus
penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia
menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia
tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya,
sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita
dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu
sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan
kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang
kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya,
hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang
diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai
pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui
membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa.
Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta
adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu
ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin
dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau
diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang
dimaksudkan, manusia akan mendatangkan rasa kurang mengakibatkan munculnya
wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut. Rasa takut itu
justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana atau bahaya
itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu termasuk penyakit batin manusia, maka
usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul
dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri
manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan
tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar
diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat
ulah manusia yang bersangkutan.
B. Sebab-sebab Penderitaan
Penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun
kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
b. Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
kadang disebut nasib buruk.
Karena perbuatan
buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,
Misalnya : Pembantu
rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya
majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri
supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu
bisa dipulihkan
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan manusia,
Misalnya : Musibah
banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian liar di hutan lindung,
kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia penghuni
liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur
C. Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Beberapa
sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua
di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira
muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV,
pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia
untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan
sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan
penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara
perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan
atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat
pengungsian.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan
demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama
manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya
komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para
pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat
siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
D. Pengaruh Penderitaan
Dapat
berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh
penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan
tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika
suatu penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang
berpandangan bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk
bagi mereka. Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna
dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi
setiap individu tersebut.
E. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan
pasti di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak
mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan kekalutan
yang akan terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan
adalah dengan cara berjuang melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin
berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari setiap
individu itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, selelu berfikir positif, dan tetap bersemangat menjalani kehidupan, merupakan contoh-contoh tindakan untuk terlepas dari hal-hal atau dampak suatu penderitaan. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, selelu berfikir positif, dan tetap bersemangat menjalani kehidupan, merupakan contoh-contoh tindakan untuk terlepas dari hal-hal atau dampak suatu penderitaan. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.
F. Siksaan
Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan.
4 Siksaan
Bersifat Psikis :
• Kebimbangan,
siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana
akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis
manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
• Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
• Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
• Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
• Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
• Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
• Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
CONTOH-CONTOH
SIKSAAN :
1. Neraka
Berbicara
tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan
kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah
bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara
tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga
berbicara tentang kesalahan.
2. Rasa Sakit
Rasa sakit
adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini
dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat
atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar,
bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.
G. Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental
adalah :
adalah :
• Nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
• Gangguan
kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun
rokhani
• Usaha
mempertahankan diri dengan cara negative
• Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
a. Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan social
b. Terjadinya konflik
sosial budaya
c. Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Bentuk frustasi
antara lain :
1. Fiksasi;
adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu.
2. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
2. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4. Regresi
adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5. Autisme;
ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang
sinting.
6. Narsisme;
adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih
superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi;
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. orang yang terlalu mengejar materi
1. orang yang terlalu mengejar materi
2. anak-anak
muda usia
3. wanita
4. kota – kota
besar
5. orang yang
tidak beragama
HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN
SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Tabah dengan
penderitaan yang sedang dialami, tidak pantang menyerah
2. Selalu
bersyukur dengan apa yang telah kita dapat
3. Selalu
membantu orang lain yang mendapatkan penderitaan
4. Tidak
membesar-besarkan penderitaan
5. Selalu
memiliki pengetahuan yang luas dalam hal penderitaan
6. Selalu
positive thinking dengan apa yang kita dapat
7. Membuat
penderitaan itu merupakan sesuatu yang positif untuk kita dan menjadi bangkit
dari keterpurukan
8. Selalu memakai
pikiran kita dengan baik
9. Membuat
penderitaan itu merupakan berkat dari Tuhan sebagai pikiran bahwa dengan
penderitaan hidup dapat menjadi lebih berwarna. Tidak hanya rasa manis saja
tetapi rasa pahit, asin, gurih, asam yang ada di dalam kehidupan kita
HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Jangan
berfikir negatif tentang penderitaan yg kita hadapi
2. Jangan selalu
melihat bahwa rumput di halaman orang lain lebih hijau dari pada rumput di
halaman rumah kita maksudnya Jangan melihat bahwa kehidupan orang lain lebih
indah daripada hidup kita, sebenarnya tanpa disadari hidup kita sudah indah
3. Jangan
terlalu lama terpuruk dalam penderitaan
4. Jangan
perpikiran negatif tentang penderitaan yg kita hadapi, anggap saja itu cobaan
yang akan indah akhirnya.
5. Jangan selalu
menilai bahwa hidup kita ini menderita, karena penderitaan itu adalah relatif.
Maksudnya bahwa apa yang kita pikirkan tentang pengertian penderitaan itu pasti
berbeda dengan pengertian dari orang lain
6. Jangan selalu
berpikir bahwa orang yang menderita adalah orang yang tidak dapat berbuat
apa-apa. Bangkitlah dengan penderitaan itu, tidak semua orang pernah
mendapatkan penderitaan yang sama denganmu
7. Jangan pernah
menilai bahwa penderitaan adalah pemberian dari Tuhan. Penderitaan adalah kita
sendiri yang membuatnya. Kita yang menuai kita yang mendapatkan hasilnya
8. Jangan
melampiaskan rasa kecewa karena penderitaan yang kita hadapi kepada orang lain
9. Jangan pernah
menyusahkan orang lain
10. Jangan
bersikap tidak peduli dengan penderitaan orang lain.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta
ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau
menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak
pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan
keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam
diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air
dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak
terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi
manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk
selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan
kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya
menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri
namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia
tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan
selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala
mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat
tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari
penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami
rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya
memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun
sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan
membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa
pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul
dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada
jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah
semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang
menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan.
Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa
siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami
kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan
ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih
di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas akan dibahas sebagai berikut.